FASCINATION ABOUT REFORMASI INTELIJEN INDONESIA

Fascination About reformasi intelijen indonesia

Fascination About reformasi intelijen indonesia

Blog Article

Intelijen di period awal kemerdekaan memang terjadi militerisasi mengingat ancaman saat itu adalah ancaman perang dari luar selain ancaman disintegrasi dari dalam.

Media massa sangat efektif menggiring opini publik, untuk menghakimi sesuatu yang belum pasti terjadi. Medan perang intelijen ke depan adalah informasi dan pembentukan opini. Penggalangan media dan opini yang intens tanpa mengabaikan kebebasan pers, harus dilakukan secara terpola dan komprehensif. Dalam hal ini kuncinya bukan hanya bereaksi dan melakukan counter

. What need to be stressing isn't the new policies promoted but the current absence of norms of democratic oversight over intelligence.

Intelijen merupakan topik kajian yang penting sekaligus rumit untuk dipahami karena sifat kerahasiaannya. Meski demikian, negara demokrasi selalu mendukung masyarakatnya untuk memiliki, setidaknya, pemahaman dasar terkait seluruh instansi pemerintah, termasuk intelijen. Pada tahun 2015, Pusat Penelitian Politik-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI) telah melakukan penelitian yang berjudul " Intelijen dalam Pusaran Demokrasi di Indonesia Pasca Orde Baru ". Penelitian ini bukan saja berisi mengenai teori intelijen, pergumulan intelijen dan demokrasi di beberapa negara yang mengalami perubahan politik dari sistem otoriter ke demokrasi dan sejarah singkat intelijen di Indonesia, melainkan juga memuat ulasan awal demokratisasi intelijen di Indonesia. Reformasi intelijen di Indonesia adalah suatu keniscayaan. Intelijen harus bekerja sesuai dengan sistem demokrasi yang kita anut. Paradigma lama intelijen Indonesia sudah pasti akan dan harus berubah, pengawasan terhadap intelijen pun suatu keniscayaan. Adalah suatu keniscayaan pula bahwa pengawasan terhadap intelijen bukan membuat kerja-kerja rahasia mereka menjadi terbatas atau terhambat, melainkan justru intelijen mendapatkan kepercayaan dan didukung oleh rakyat, sehingga meningkatkan legitimasi intelijen dan tentunya peningkatan anggaran intelijen.

Perjalanan demokrasi di Indonesia masih dalam proses untuk mencapai suatu kesempurnan. Wajar apabila dalam pelaksaannya masih terdapat ketimpangan untuk kepentingan penguasa semata. Penguasa hanya mementingkan kekuasaan semata, tanpa memikirkan kebebasan rakyat untuk menentukan sikapnya . Sebenarnya demokrasi sudah muncul pada zaman pemerintahan presiden Soekarno yang dinamakan design Demokrasi Terpimpin, lalu berikutnya di zaman pemerintahan Soeharto product demokrasi yang dijalankan adalah model Demokrasi Pancasila. Namun, alih-alih mempunyai suatu pemerintahan yang demokratis, model demokrasi yang ditawarkan di dua rezim awal pemerintahan Indonesia tersebut malah memunculkan pemerintahan yang otoritarian, yang membelenggu kebebasan politik warganya. Begitu pula kebebasan pers di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soekarno dan masa pemerintahan Presiden Soeharto sangat dibatasi oleh kepentingan pemerintah.

18/2003 on Advocates dated 5 April 2003 (“Law eighteen/2003”) and Government Regulation No. 83/2008 on Specifications and Procedures for Provision of Free of charge Authorized Support dated 31 December 2008 (“GR 83/2008”), delegates the obligation to advocates to offer gratis (pro bono) authorized assistance to incapable justice seekers. To facilitate the provision of professional bono legal aid far more properly and proficiently, PERADI as being the advocacy Firm has shaped a Section known as Legal Support Centre (“PBH PERADI”) during the Business to equip its mission to aid individuals who request for legal guidance. PBH PERADI could appoint an Advocate to provide pro bono lawful assistance to incapable justice seekers, this is applicable Similarly to any application or request directly from incapable justice seekers. Other than being an obligation, supplying pro bono authorized support could also be implemented in the initiative of the advocate by itself as a form of devotion towards the Neighborhood. PERADI Rule No. one/2010 stipulates that advocate are suggested to offer pro bono authorized assistance at the very least fifty several hours of labor every year. This provision will likely be utilised as amongst the requirements to obtain or to renew the Advocate copyright (“KTPA”) and if advocates could not satisfy this necessity, then the KTPA issuance will probably be deferred until eventually this necessity is fulfilled.

Obstacles to institution of international foundations, which include demanded “safe” partnership with community Basis.

In practice, this ‘communication technique’ is a type of government intimidation toward civil Modern society, usually comprised by users of your National Police and BIN in plainclothes apprehending learners and public discussions relating to Omnibus Law before the wake on the pandemic.

Patut disadari bahwa, gerakan-gerakan separatisme yang ada saat ini masih berakar pada motif-motif ekonomi yang awalnya berupa gagasan ketidakpuasan atas perekonomian daerah tertentu atas kebijakan pemerintah pusat. Hal ini, menjadi sorotan negara-negara tertentu yang kemudian dengan sengaja masih menyokong gerakan-gerakan separatisme, yang masih ada di Indonesia, baik dengan melalui penggalangan terhadap tokoh dan masyarakat lokal oleh lembaga swadaya masyarakat dari negara asing, atau mengakomodir upaya diplomatis aspiratif separatisme, terhadap negara kesatuan Republik Indonesia, di kancah internasional.

The Legislation on Foundations offers that “social” foundations may well work to profit only their stakeholders, which would be inconsistent with public benefit position. The broad time period of “social” In this particular definition may well bring about a difficulty in practice, because it is relevant to any not-for-earnings action.

Considering that the beginning on the 1998 reforms, the strain from civil Culture to perform intelligence reform wasn't powerful adequate. Besides the structural political transform for instance democratic elections and amendments or cancellation of content of the Structure and authoritarian legislation, the leading protection sector challenges were being only marginally addressed.

Meskipun Ancaman perang masih ada, tapi tak sehebat sebelum 1950. Karena itulah relasi intelijen dan negara terbangun nuansa konsolidasi politik.

[22] Consequently, the military bodies attached on the civilian governing administration in the end completed an intelligence ‘purpose’ to protect in opposition to what the Orde Baru

On top of that, all customers of The situs web chief board needs to be inhabitants of Indonesia. Members of The manager board, governing board and supervisory board that are not Indonesian citizens should have do the job and temporary residence permits (KITAS or Kartu Izin Tinggal Sementara).

Report this page